Baru-baru ini sosok gadis dari Polandia, Natalia Gutkiewicz menjadi sorotan beberapa media karena kesuksesannya menjadi selebgram tanpa menunjukkan wajah aslinya. Meskipun hanya menampilkan foto kehidupan sehari-harinya, akun instagram @gutkaa miliknya telah diikuti 92,7 ribu akun.

Seperti Natalia, lelaki asal India satu ini juga tak tunjukkan wajah aslinya di instagram. Sayang, nampaknya belum ada media Indonesia yang meliriknya.

Siapakah sosok lelaki misterius itu?

Dia adalah Keshav, pemilik akun instagram @keshav yang disebut-sebut sebagai influenser mewah di Instagram. Berbeda dengan Natalia yang hanya mengunggah foto kesehariannya, foto-foto di instagram Keshav selalu terlihat mewah.

Foto-foto layaknya model profesional terpampang, menggunakan pakaian hingga aksesoris merk-merk terkenal dunia seperti Gucci, Supreme, Louis Vuitton, dan lainnya semakin menambah nyata julukkan “The luxury influencer on instagram” yang disematkan salah satu media luar kepadanya.

Dengan pengikut mencapai 514 ribu akun dan 544 post (kini 167), styles yang ia gunakan juga konon menjadi kiblat fashion laki-laki yang mengikutinya.

Namun, saat ini Keshav sedang istirahat dari dunia persosial mediaan. Postingan terakhirnya diupload 10 minggu yang lalu.

Lalu seperti apa sih foto-fotonya?


Writter: @hfwaskan

Keshav: The Luxury Influencer on Instagram

Senin, 19 November 2018
0 Comments
Siapa yang tidak kenal dengan DataPrint?
Produknya sangat terkenal. Terjangkau dan berkualitas.
Tapi sudah tahu kah kalian jika DataPrint juga memberikan beasiswa untuk pelajar (SMP, SMA sederajat) dan juga mahasiswa D3, D4 serta S1 loh!


Bagi kalian pengguna produk DataPrint pasti pernah menemukan kupon di dalam produknya. Nah, yuk jangan sia-siakan kesempatan emas ini. Siapa tahu kamu jadi yang beruntung!

Kak syaratnya apa?

Persyaratan Umum Pendaftaran

  1. Pelajar / mahasiswa aktif dari tingkat SMP / SMA hingga perguruan tinggi untuk jenjang D3 / D4 / S1
  2. Terlibat aktif di kegiatan atau organisasi sekolah/perguruan tinggi
  3. Tidak terlibat narkoba atau pernah melakukan tindak kriminal
  4. Tidak sedang menerima beasiswa dari perusahaan lain. Jika saat ini peserta masih menerima beasiswa dari kampus, peserta berhak mengikuti pendaftaran beasiswa dari DataPrint.
  5. Penerima beasiswa di periode 1 tahun 2018 tidak dapat menjadi penerima beasiswa di periode 2 tahun di tahun yang sama.

Aspek Penilaian

Aspek penilaian berdasarkan dari essay, prestasi dan keaktifan peserta. Agar bisa lulus dari penilaian ini, maka buatlah essay sebaik mungkin sesuai ketentuan dari panitia. Tunjukkan juga prestasi dan keaktifan kamu.
Gunakan tema essay yang telah ditentukan oleh panitia untuk menulis essay pada formulir pendaftaran sesuai status kamu. Gunakan tema essay berikut untuk menulis essay pada formulir pendaftaran sesuai status kamu, sbb:
TEMA ESSAY PROGRAM BEASISWA DATAPRINT PERIODE 2 TAHUN 2018
TEMA ESSAY UNTUK PELAJAR (SMP/SMA)
Belajar demokrasi melalui pilkada.
TEMA ESSAY UNTUK MAHASISWA (D3/S1)
Sikap berbhinneka cerminan mahasiswa Indonesia.
Tema Essay di atas bisa saja diganti sesuai keputusan panitia. Jadi sesuaikan saja dengan tes Essay yang berlaku saat pendaftaran sedang dibuka. Silahkan lihat di menu Essay.

Peraturan Cara Penulisan Essay

  1. Essay merupakan opini pribadi. Tuangkan ide kamu semenarik mungkin.
  2. Penulisan dan tata bahasa sesuai dengan kaidah EYD.
  3. Panjang tulisan minimal 100 kata, maksimal 500 kata.
  4. Apabila pendaftar menyertakan kutipan atau data tanpa menyertakan sumber/link, akan dianggap copy paste dan formulir akan didiskualifikasi oleh panitia.
  5. Persyaratan selanjutnya tidak bersifat wajib namun berguna untuk menambah poin penilaian, tuliskan informasi mengenai program beasiswa DataPrint (bukan essay) di blog/forum/media sosial Facebook, Twitter, Google Plus, dll). Sertakan juga tautan/link ke website beasiswa DataPrint (www.beasiswadataprint.com) dan website DataPrint (www.dataprint.co.id). Pastikan akun media sosial kamu tidak di privat agar panitia dapat mengecek link yang kamu cantumkan. Kemudian cantumkan link yang berisi informasi tersebut ke kolom URL BLOG di formulir pendaftaran.
Contoh pencantuman link
Blog
www.bloginformasi.com/informasibeasiswadataprint.html
facebook
https://www.facebook.com/dataprintindones ja/posts/10152980733423363
Twitter
https://twitter.com/dataprintindo/status/555 918646577332224

Kupon Pendaftaran

Sebelum melakukan pendaftaran, kamu wajib membeli produk dataprint, baik produk tinta maupun kertas. Hal tersebut harus dilakukankarena saat mendaftar akan ada data isian berupa Kode Kupon. Kode kupon tersebut terdapat didalam produk dataprint. Oleh karena itu, kamu harus membeli produk dataprint sebelum mendaftar beasiswa dataprint.
Kamu bisa mendapatkan kupon dengan cara membeli produk tinta atau kertas foto DataPrint di toko buku, toko peralatan komputer, swalayan atau fotocopian. Kupon tersimpan didalam kemasan tinta dan kertas DataPrint, cari produk berlogo kemasan.

Peraturan

  1. Mengisi formulir registrasi di kolom Pendaftaran
  2. Satu nomor kupon yang terdapat di dalam produk DataPrint, hanya berlaku untuk satu kali registrasi
  3. Pendaftaran tidak dipungut biaya
  4. Isilah formulir dengan sebenar-benarnya
  5. dan peraturan lainnya bisa dilihat di web Beasiswa Data Print
 Tata Cara Pendaftaran
  1. Buka alamat http://beasiswadataprint.com
  2. Klik menu Pendaftaran
  3. Isi formulir pendaftaran dengan sebenar benarnya
  4. Jika telah mengisi semua data, lalu klik submit
  5. Ikuti petunjuk berikutnya yang diberikan oleh panitia
Jadwal Pendaftaran
Batch 1 (CLOSED)
Pendaftaran periode 1   : 15 Januari – 10 Juni 2018
Pengumuman                : 2 Juli 2018
Batch 2 (OPEN)
Pendaftaran periode 2   : 5 Juli – 16 Desember 2018
Pengumuman                : 7 Januari 2019

Nah mumpung masih ada waktu, kuy daftar!

Beasiswa DataPrint SMP SMA D3 D4 dan S1

Jumat, 16 November 2018
0 Comments

MENYUSUN PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KE DALAM RANSEL/CARRIER (PACKING)


Kenyamanan dan efisiensi dalam perjalanan selain secara langsung ditentukan oleh design ransel, juga banyak dipengaruhi oleh bagaimana cara kita menyusun barang ke dalam ransel. Adapun yang menjadi dasar penyusunan barang ke dalam ransel (packing) adalah keseimbangan. Bagaimana anda mengatur berat beban pada tubuh sedemikian rupa pada kaki dapat bekerja efisien. Dalam batas-batas tertentu frame yang dimiliki ransel dapat memberikan kenyamanan. Namun, bagaimanapun juga baiknya design ransel yang kita miliki akan sedikit artinya jika kita tidak mampu melakukan packing yang baik.

Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah:
a. Pada saat back pack dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak, mengapa beban harus jatuh ke pundak? Ini disebabkan dalam melakukan perjalanan (misalnya pendakian) kedua kaki kita harus dalam keadaan bebas bergerak, jika salah mempacking barang dan beban terberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak dan menjadi cepat lelah karena beban backpack anda menekan pinggul belakang.
Ingat: letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan punggung.
b. Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak. Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salah satu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam menghadapi jalur yang berbahaya yang membutuhkan keseimbangan, seperti: meniti jembatan dari sebatang pohon, berjalan di bibir jurang, dan keadaan lainnya.


Adapun cara melakukan packing yang baik sebagai berikut:
1. Tempatkanlah barang-barang yang lebih berat dan barang yang sering digunakan dan vital letakkan sedekat mungkin dengan tubuh dan mudah diambil.
2. Barang-barang yang lebih ringan ditempatkan di bagian bawah (sleeping bag, pakaian, dll).
3. Hindarkan menggantungkan barang-barang di luar carriel, karena barang yang di luar akan mengganggu perjalanan anda akibat tersangkut-sangkut dan terkesan berantakan, usahakan semuanya dapat dipacking dalam carriel.
4. Maksimalkan tempat yang ada, misalkan nesting (panci serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saat dimasukkan ke dalam carriel, isikan bahan makanan ke dalamnya, misal: beras, telur.
5. Letakkan barang-barang yang sewaktu-waktu diperlukan pada bagian atas atau pada kantong luar ransel (ponco, p3k, dll).
6. Kelompokan barang-barang sesuai dengan jenisnya lalu tempatkan dalam satu kantong untuk mempermudah pengorganisasiannya, misal: alat mandi ditempatkan dalam satu kantong plastik.
7. Masukkan ke dalam kantong plastik yang tidak tembus air (terutama pakaian tidur, cadangan pakaian, buku, kertas, dll).
8. Buat checklist barang-barang tersebut.

TIPS: CARA MEMPACKING CARRIER DENGAN BENAR

Senin, 09 Juli 2018
0 Comments


SOLUSI MASA DEPAN UNTUK CITARUM
Pemberdayaan Masyarakat Lokal untuk Percepatan Citarum Harum
Oleh: Hafizah Fikriah Waskan (Mahasiswi S1 Universitas Lambung Mangkurat)


Indonesia merupakan negara dengan luas wilayah terbesar pertama di Asia Tenggara dan ketujuh di Dunia[1]. Menyandang predikat negara terluas, Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang luas wilayah daratannya hanya sepertiga dari total luas negara. Banyak titik-titik sumber air berasal dari pegunungan dan juga wilayah-wilayah dengan densitas hutan tinggi. Sumber air tersubut kemudian mengalir menjadi sungai-sungai yang yang dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan hal itu, tentu tidak berlebihan menobatkan Indonesia sebagai negara yang memiliki cadangan air tawar yang berlimpah. Ini juga dibuktikan dengan adanya data yang dirilis mapsoftheworld.com pada tahun 2013, Indonesia menduduki peringkat kelima dunia sebagai negara dengan sumber air terbarukan terbesar[2].
Namun, meskipun Indonesia menjadi salah satu negara yang masuk 10 besar negara kaya air, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Nasional Nur Hidayati mengatakan kualitas air di Indonesia berada pada jumlah dan kualitas yang tidak memadai. Beberapa daerah yang mengalami krisis air yakni daerah padat penduduk seperti Pulau Jawa, disusul dengan Pulau Bali serta Nusa Tenggara. Krisis air ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS), pencemaran air dan lainnya[3].
Sungai Citarum
Indonesia memiliki banyak sungai, meskipun tidak ada data yang pasti berapa jumlah sungai yang ada di wilayah negara Indonesia. Sungai Citarum adalah salah satunya, sungai ini merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Tatar Pasundan Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Sungai Citarum dinobatkan sebagai sungai terkotor dan tercemar di dunia, sebuah yang kemudian deskripsi banyak diambil oleh media dan aktivis lingkungan. Gelar ini diberikan oleh The World Bank pada tahun 2007. Dengan panjang hampir 300 kilometer, air sungai ini digunakan lebih dari 30 juta orang untuk irigasi, mencuci, bahkan sebagai air minum. Mulai dari masyarakat Bandung, Karawang, Purwakarta, Bekasi hingga Jakarta. Artinya sungai Citarum tak hanya dimanfaatkan masyarakat Jawa Barat.
Pemanfaatan sungai Citarum sangat bervariasi tak hanya sebagai pemasok kebutuhan cuci dan minum masyarakat sekitarnya, sungai Citarum juga merupakan sumber utama untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Ada tiga waduk buatan yang dibangun sebagai PLTA dan juga untuk irigasi persawahan di sungai ini. Di wilayah hulu ada PLTA Saguling, kemudian ada PLTA Cirata di wilayah tengah, dan PLTA Ir H Djuanda yang berada di hilir Daerah Aliran Sungai Citarum. PLTA ini digunakan sebagai pemasok listrik untuk pulau jawa dan hotspot pariwisata yang paling padat di Bali.
Pencemaran Sungai
            Cerita tentang sungai Citarum memang sangat terkenal di dunia. Media lokal sampai media internasional terlah menyoroti hal ini. Media asal India (India, 2018), India Times pernah mengangkat kehidupan warga bantaran sungai Citarum dengan judul artikel “Indonesia to Clean Citarum, the World’s Dirtiest River.” Diawali dengan gambaran seorang warga yang menderita penyakit kulit sebagai harga yang harus dibayarkan untuk tinggal di bantaran sungai terkotor di dunia, artikel ini menyebutkan dengan gamblang betapa tercemarnya sungai Citarum, banjir yang sering terjadi hingga tingginya angka kunjungan warga setempat ke klinik kesehatan sebagai dampak dari pencemaran yang ada.
Di tingkat nasional, media seperti Kompas juga aktif memantau isu-isu mengenai sungai Citarum. Salah satu headline-nya adalah “Ikan-ikan Pun Kalah di Citarum” yang menceritakan mengenai 14 jenis ikan asli sungai Citarum yang punah dalam kurun 40 tahun hingga tahun 2007 (Ikan-ikan Pun Kalah di Citarum, 2011). Dalam Jurnal Iktiologi Indonesia Volume 8 tahun 2018, pada kurun 1968-1977 ada 31 jenis ikan yang di hidup di Waduk Ir H Djuanda. 23 jenis di antaranya adalah ikan asli dan 8 jenis sisanya adalah ikan tebaran. Namun, pada penelitian tahun 1998-2007 hanya ada ditemukan 9 jenis ikan asli, yang artinya ada 14 jenis ikan asli sungai Citarum yang telah punah.
            Tentu hal tersebut bukan sebuah prestasi yang dapat dibanggakan. Dampaknya cukup parah, berkurangnya jenis ikan dan keberagaman hayati mengubah ekosistem perairan dan mengurangi fungsi ekohidrologinya. Fungsi permurnian air secara alami pun tidak berjalan dengan semestinya karena salah satu komponen dalam daur ekohidrologinya menjadi berkurang atau bahkan hilang.
Sematan The World’s Dirtiest River juga tak lepas dari kenyataan bahwa permukaan air di sungai Citarum bahkan tidak terlihat dan berubah menjadi lautan sampah. Tak hanya sampah dari penduduk bantaran sungai Citarum, sampah juga merupakan kiriman dari beberapa sungai lain seperti Sungai Citepus dan Sungai Cikapundung yang kemudian mengalir ke Citarum. Sampah ini akhirnya mencemari salah satu sumber kehidupan warga.
Tak hanya masalah sampah, di sungai terpanjang dan terbesar di Provinsi Jawa Barat ini juga berdiri perusahaan industri. Dari 3.200 industri yang berdiri dari hulu ke hilir sungai Citarum, ada 1.900 perusahaan industri yang tak memiliki instalasi pengolahan limbah. Secara otomatis industri ini akan membuang limbahnya langsung ke sungai.
Data lain yang dikutip dari www.greenpeace.org menyebutkan bahwa dari 500 pabrik yang berdiri di hulu sungai Citarum, hanya 20% yang melakukan pengolahan limbah hasil pabriknya. Sementara sisanya membuang langsung limbah mereka secara tidak bertanggung jawab ke anak sungai Citarum atau bahkan ke sungai Citarum langsung tanpa pengawasan dan tindakan dari pihak berwenang dalam hal ini pemerintah. Hal ini menjadikan industri yang berada di wilayah ini sebagai penyumbang kerusakan ekosistem sungai Citarum.
Di sisi lain, adanya penutupan saluran pembuangan limbah pabrik di Cimahi yang mencemari sungai Citarum oleh TNI pada Minggu, 27 Mei 2018 lalu memang memperlihatkan bahwa pemerintah mulai tegas menegakkan hukum dan menyukseskan cita-cita Citarum Harum 2025. Namun, ini juga merupakan bukti bahwa sebelumnya pengawasan terhadap industri-industri masih lemah hingga masih ada yang bandel.
Kondisi ini merupakan potret parahnya pengelolaan air permukaan di Indonesia. Padahal seperti yang penulis ungkapkan sebelumnya ada lebih dari 30 juta orang yang memanfaatkan sungai Citarum sebagai salah satu sumber kehidupannya. Tentu tercemarnya sungai Citarum membawa dampak yang amat besar pada kehidupan masyarakat, terutama dalam masalah akses atas sumber air yang bersih dan aman untuk dikonsumsi.
Setiap tahunnya ada 300 dari 1000 atau 3 dari 10 orang Indonesia harus menderita berbagai penyakit akibat mengonsumsi air yang telah terkontaminasi tersebut.
Langkah Perbaikan
            Keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum menjadi angin segar bagi masa depan sungai Citarum. Meskipun sebelumnya telah ada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Perpres Nomor 15 ini menjadi penguat misi  bahwa kedepan air Citarum layak diminum. Lebih lanjut Perpres ini mendorong pelaku industri untuk mengatur dan mengelola limbah pabrik agar tidak dibuang ke sungai Citarum.
Mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan dan pentingnya sungai Citarum bagi kehidupan masyarakat, target Sungai Citarum Harum 2025 tentu bukan sebuah impian yang terlalu besar. Namun, hal ini tentu tidak akan berjalan efektif dan efisien jika tak dibarengi dengan tekad masyarakat untuk mewujudkan impian ini.
Seperti dalam Jurnal yang berjudul “Pengelolaan Sungai Berbasis Masyarakat Lokal Di Daerah Lereng Selatan Gunung Api Merapi” (Darmanto & Sudarmadji, 2013), pemanfaatan kearifan lokal bisa menjadi solusi pengelolaan sungai. Pemeliharaan terhadap alur sungai terhdapa kerusakan lingkungan dapat dilakukan berdasarkan atas kesadaran untuk keberangsungan lingkungan yang dilakukan secara perseorangan dan berkelompok. Dalam pemeliharaan dikedepankan asas kegotongroyongan tanpa mengabaikan budaya masyarakat setempat.
Karakteristik masyarakat Indonesia yang senang bergotongroyong  dapat menjadi nilai tambah bagi penerapan Perpres nomor 15, meskipun pada masyarakat perkotaan hal ini mulai tidak terlihat. Sehingga perlu adanya pembangkitan budaya tersebut. Misalnya, dalam pembersihan sungai Citarum masyarakat sekitar diminta terlibat agar masyarakat merasa memiliki sungai Citarum.
Calon Gubernur Jawa Barat Sudrajat menyatakan bahwa jika ingin ada percepatan pembersihan sungai Citarum maka dana yang diperlukan minimal 3 triliun rupiah (Nugroho, 2018). Hal ini tentu bisa efisienkan jika budaya gotong royong di masyarakat tumbuh dengan baik. Bisa dibayangkan jika 30 juta masyarakat bantaran sungai Citarum bergotongroyong tentu lebih efisien dibanding hanya ribuan satuan petugas yang jumlahnya tak sampai 10000 orang membersihkan sungai Citarum.
            Dalam penelitian lain (B, Lupiyanto, & Wijaya, 2010), partisipasi masyarakat lokal menjadi kunci strategis untuk dapat diberdayakan dan disinergikan dengan komponen lainnya seperti pemegang kepentingan dalam hal pengelolaan sampah. Komunitas lokal yang banyak terbentuk di sekitar aliran sungai dapat diberdayakan.
            Permasalahan mendasar dari hal ini adalah kurangnya koordinasi dan komunikasi antara masyarakat dan para pemegang kepentingan. Padahal, komunitas lokal dapat dikoordinir dalam suatu lembaga formal yang didukung penuh oleh pemerintah, terutama pemerintah daerah. Walaupun pengelolaan sungai Citarum adalah ranah pemerintah pusat, sehingga koordinasi lagi-lagi menjadi kunci utama.
            Tak hanya sampai masyarakat lokal, pelibatan pihak-pihak lain seperti perguruan tinggi, swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan lainnya juga dapat berperan dalam menguatkan program pemberdayaan masyarakat tersebut. Contohnya, pemberian edukasi untuk membudayakan tidak membuang sampah sembarangan.
            Namun, tak hanya dukungan secara moril, dukungan sarana dan prasarana untuk menyukseskan keterlibatan masyarakat juga sangat penting.
Tempat sampah. Dalam masyarakat kadang kendala tidak adanya tempat sampah atau jauhnya lokasi tempat sampah juga menjadikan warga malas untuk membuang sampah pada tempatnya. Alhasil, sungailah yang menjadi lokasi terdekat untuk membuang sampah.
            Selain itu, program pengurangan penggunaan sampah plastik juga patut diperhitungkan mengingat sampah yang banyak di aliran sungai Citarum adalah sampah plastik.
            Sebagi contoh, Pemerintah Kota Banjarmasin telah melarang penggunaan kantong plastik pada pusat perbelanjaan modern melalui Peraturan Walikota Nomor 18 Tahun 2016 (Susanto, 2017). Meskipun pada awalnya masyarakat banyak mengeluh dan tidak mendukung program ini, lambat laun masyarakat terbiasa dan tentu hal ini mengurangi sampah plastik yang digadang-gadang menjadi salah satu masalah global.
            Tak hanya sampai pusat perbelanjaan yang menjamur di Banjarmasin, Pemerintah Kota Banjarmasin pun mulai melakukan sosialisasi pada toko-toko kecil untuk mulai melakukan diet kantong plastik. Masyarakat pun mulai mendukung gerakan ini.
            Pada akhirnya, dengan menerapkan hal-hal sederha seperti melibatkan masyarakat dalam proyek Citarum Harum tentu akan lebih efektif dan efisien.

Referensi

Ikan-ikan Pun Kalah di Citarum. (2011, Mei 1). Retrieved Mei 30, 2018, from Kompas.com: https://regional.kompas.com/read/2011/05/01/13495482/Ikan.ikan.Pun.Kalah.di.Citarum.
Luas Wilayah Negara Indonesia. (2013, Maret 28). Retrieved Mei 30, 2018, from Mengenal Indonesia: http://www.invonesia.com/luas-wilayah-negara-indonesia.html
B, W., Lupiyanto, R., & Wijaya, D. (2010). Pengelolaan Kawasan Sungai Code Berbasis Masyarakat. Jurnal Sains dan Teknologi Vol 2 Nomor 1, 7-20.
Darmanto, D., & Sudarmadji. (2013). Pengelolaan Sungai Berbasis Masyarakat Lokal Di Daerah Lereng Selatan Gunung Api Merapi. Manusia dan Lingkungan Vol 20 No. 2, 229-239.
India, T. o. (2018, Maret 2). Indonesia to Clean Citarum: the Worlds Dirtiest River. Retrieved Mei 30, 2018, from timesofindia.com: https://timesofindia.indiatimes.com/world/rest-of-world/indonesia-to-clean-citarum-the-worlds-dirtiest-river/articleshow/63139549.cms
Lestari, M. R. (2018, Januari 16). WALHI: Indonesia Masuk 10 Besar Negara Kaya Air, Tapi Krisis Air. Retrieved Mei 30, 2018, from Netralnews.com: http://www.netralnews.com/news/nasional/read/123664/walhi.indonesia.masuk.10.besar.negara.ka
Nugroho, S. A. (2018, Mei 14). Sudrajat: Lima Tahun Citarum Beres Asal Ada Dana Minimal Rp 3 Triliun. Retrieved Mei 30, 2018, from Kompas.com: http://regional.kompas.com/read/2018/05/14/21344191/sudrajat-lima-tahun-citarum-beres-asal-ada-dana-minimal-rp-3-triliun
Ramadhan, B. (2015, Oktober 15). Indonesia Peringkat 5, Negara dengan Cadangan Air Tawar Terbesar Dunia. Retrieved Mei 30, 2018, from GoodNews from Indonesia: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2015/10/15/indonesia-peringkat-5-negara-dengan-cadangan-air-tawar-terbesar-dunia
Susanto, D. (2017, November 24). Diet Kantong Plastik Kota Banjarmasin Mendunia. Retrieved Mei 30, 2018, from Media Indonesia: mediaindonesia.com/read/detail/133542-diet-kantong-plastik-kota-banjarmasin-mendunia




[1]Luas Wilayah Negara Indonesia. (2013, Maret 28). Dipetik Mei 30, 2018, dari Mengenal Indonesia: http://www.invonesia.com/luas-wilayah-negara-indonesia.html
[2]Ramadhan, B. (2015, Oktober 15). Indonesia Peringkat 5, Negara dengan Cadangan Air Tawar Terbesar Dunia. Dipetik Mei 30, 2018, dari GoodNews from Indonesia: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2015/10/15/indonesia-peringkat-5-negara-dengan-cadangan-air-tawar-terbesar-dunia

[3] Lestari, M. R. (2018, Januari 16). WALHI: Indonesia Masuk 10 Besar Negara Kaya Air, Tapi Krisis Air. Dipetik Mei 30, 2018, dari Netralnews.com: http://www.netralnews.com/news/nasional/read/123664/walhi.indonesia.masuk.10.besar.negara.ka

SOLUSI MASA DEPAN UNTUK CITARUM: Pemberdayaan Masyarakat Lokal untuk Percepatan Citarum Harum

Rabu, 30 Mei 2018
0 Comments

Hfw.design
Hai guys!
Buat kalian yang mau bikin CV, Poster, Brosur, dll agar lebih menarik kita punya solusinya nih!

Murah tapi berkualitas!

hfw.design menyediakan layanan desain grafis dan layouting untuk mempercantik CV, Poster acara, Brosur, Pamflet, Sertifikat, dll.

Soal harga?

Hanya dengan Rp20.000,- sudah bisa dapat 1 desain loh!

Menerima konsultasi dan kalian bisa minta revisi sebanyak 2 kali!

Terus waktu pengerjanyanya? Tenang! Hanya dalam hitungan jam desain anda bisa selesai!

Wah kurang apa lagi?

Langsung hubungi:
Line: @hfwaskan
Ig: @hfwaskan

Jangan malu untuk bertanya guys!

PENYEDIA LAYANAN PEMBUATAN DESAIN POSTER DIGITAL MURAH DAN CEPAT!

Senin, 21 Mei 2018
0 Comments
Hoaks atau berita bohong saat ini menjadi momok yang sangat mengerikan. Di sosial media, hoaks bertebaran dimana-mana.

Banyak orang-orang yang asal saja menyebarkan berita padahal belum tentu berita atau informasi tersebut benar.

Tidak hanya itu, baru-baru ini, sebuah media besar ternama di Kalimantan juga menyebarkan hoaks. Wah! Ngeri bukan.

Media yang harusnya mengonfirmasi terlebih dahulu berita yang ada malah langsung memberitakannya. Akibatnya? Masyarakat dibuat gaduh, banyak yang percaya dengan berita tersebut.

Lalu, pertanyaannya adalah bagaimana kita sebagai masyarakat awam mengantisipasi hoaks di media sosial?

Berikut penulis bagikan beberapa cara untuk mendeteksi hoaks:

1. Gunakan mesin pencari (cth: google, yahoo)
Cara ini yang paling mudah dan murah. Hanya dengan mengetikkan kata kunci mengenai berita yang kamu dapat, dan tambahkan kata "Hoax" maka mesin pencari akan berusaha mencarikan hal yang berhubungan dengan hal tersebut.

Lihat apakah ada berita yang membenarkan hal tersebut? Atau apakah ada pihak yang bersangkutan mengonfirmasinya?

2. Hubungi narasumber
Cara ini memang sedikit ribet, apalagi jika kamu tidak kenal siapa narasumbernya.

Tapi hal ini wajib dilakukan jika kamu bekerja sebagai wartawan yang ingin menulis informasi tersebut. Agar tidak menyesatkan pembaca.

3. Perasaan
Gunakan intuisimu untuk menentukan kira-kira apakah suatu infomasi itu penting dan bermanfaat jika kamu sebarkan?

Kalau informasi tersebut saja membuat kamu marah, sebaiknya tidak disebarkan.


Nah, itu tadi cara-cara mengdeteksi hoaks. Silakan diterapkan ya, semoga tidak ada lagi hoaks di bumi ini. (hfw)

#Tips: CARA MUDAH DETEKSI HOAX

Minggu, 22 April 2018
0 Comments
Registrasi SIM Card dengan menggunakan Nomor KTP dan KK digadang-gadang sebagai solusi atas maraknya penipuan melalui telfon. Namun, apakah setelah lewat masa untuk registrasi ulang (31 Maret 2018) kemudian masyarakat terbebas dari penipuan?

Saya rasa tidak!

Modus penipuan yang mengatasnamakan sebuah perusahaan ojek online, Go-Jek, memang bukan hal baru. Kali ini korbannya adalah saya sendiri.

Kronologis:
Sekitar jam 21.59 Wita (GMT+8), Minggu (8/4/2018), saya sedang menonton video Panda di youtube. Ditengah acara, saya mendapatkan notifikasi akan ada yang menelfon dengan pesan "G//Jek" dengan nomor yang tertera pada gambar.

Benar saja, tak berselang lama, masuklah telfon dari 081369540633 yang mengaku dari Gojek.

Menurutnya, saya mendapatkan bonus dari Gojek sebesar 2 Juta rupiah, dari 62 pelanggan (kalau tidak salah).

Tentu saya tidak akan tertipu!

Pertama, nomor yang digunakan bukanlah nomor resmi atau nomor kantor.

Kedua, saya juga bukan pengguna aktif Gojek, selama 6 bulan punya aplikasinya, saya hanya pernah menggunakannya 4 kali.

Ketiga, masa iya dari perusahaan minta password? Emang dia gak punya data pelanggan? Kalau mau non-aktifkan akun mah perusahaan berbasis teknologi segede Gojek gak perlu tanya passwordmu berapa.

Keempat, gila aja nelfon jam segini. Emang dia dimana? Di Texas?

Saya bilang, "Sudah itu hadiahnya buat mas saja!"

Terus dia bilang akan memproses penonton aktifan akun saya karena saya bilang sudah tidak aktif. Dan dia minta password yang benaran masuk saat itu sms dari gojek.

Tapi saya tetap tidak bisa ditipu! Saya sebutkan saja detik dia saat itu ngomong 0238 (bukan password dari sms Gojek).

Setelah itu saya tinggalkan cuci tangan waktu dia masih ngomong. Berkali-kali dia manggil, terus pas saya balik lagi dia kayak kesal gitu langsung ngucapin salam. Padahal pas awal nelfon gak pake salam.


Nah, begitulah kira-kira pengalam saya malam ini.

Kembali lagi ke pertanyaan awal, apakah efektif registrasi kartu tersebut?

Setelah memasuki bulan april, saya malah menerima SMS togel, daftar jadi kang pulsa, dan sejenisnya sampai 3 kali sehari!

Wah, padahal makan saja tidak sampai segitu.

Jadi bagaimana menurut kalian? Apa pengalamanmu?

Registrasi SIM Card Agar Penipu tak Berkutik? Baca Ini!

Minggu, 08 April 2018
0 Comments
suara.com


Pernahkah kalian mendengar istilah susuri buncu tapih saurang?

Mungkin sedikit asing di telinga.

Tapi tahukah kalian makna di baliknya?

Secara bahasa istilah susuri buncu tapih saurang berarti jelajahi ujung kain sarung sendiri. Tapih (kain sarung) bisa dikatakan sebagai pakaian sehari-hari orang Banjar terutama pada zaman dahulu.
Dari pengertian tadi kita dapat menyimpulkan bahwa istilah susuri buncu tapih saurang berarti pahami atau pelajari hal-hal yang ada pada diri kita terlebih dahulu.
Taufik Arbain, dosen sosial politik Universitas Lambung Mangkurat menjelaskan istilah susuri buncu tapih saurang merupakan bagian untuk menciptakan perdamaian. Dimana kita tidak boleh merasa paling benar atau paling bagus.
“Orang berkonflik itu karena ada superior yang tumbuh dalam pribadi maupun kelompoknya, maka istilah susuri buncu tapih saurang tersebut memiliki makna kita harus bisa mengintrospeksi diri kita terlebih dahulu,” jelasnya.
                Jadi, susuri buncu tapih saurang ya guys sebelum bertindak. (HFW)

SUSURI BUNCU TAPIH SAURANG

Kamis, 08 Februari 2018
0 Comments

- Copyright © Citizen Journalist - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -